Sabtu, 08 April 2017

Bersembunyi di Balik ZONA NYAMAN



Halo! Salam sejahtera. Di malam jam 01.13 saya menulis post ini.

Tiba-tiba beberapa hal terbesit lagi dalam pikiran saya, throwback ke jaman saat saya akan memilih jurusan kuliah bersama teman-teman.
So, let's get to the point!

Banyak dari kita yang memiliki potensi dan passion dalam bidang-bidang tertentu. Misal saya memiliki kenalan yang ber-passion di bidang seni yaitu musik. Namun yang menarik, yang ia ambil adalah kuliah jurusan bisnis. Hal ini yang seringkali saya temukan tidak hanya pada satu orang namun ratusan orang. Mengapa ia mengambil jurusan itu, saat saya tanya jawabannya adalah karena musik tidak menjamin masa depan, atau "nanti mau makan apa kalo kerjaan kayak gitu", dan banyak jawaban lainnya. 

Jawaban itu tidak salah, tapi juga tidak benar.
Sedikit saya sampaikan pendapat dari persepsi saya. Boleh kan?

Menurut saya kata-kata tersebut hanya digunakan untuk bersembunyi di balik COMFORT ZONE (read: zona nyaman). Mereka memiliki rasa takut gagal yang lebih besar daripada daya juang untuk berhasil mencapai cita-cita mereka. Mereka terpaku pada stereotype-stereotype yang ada dalam masyarakat.

"Ya kan harus realistis"
"Ngikut kata Tuhan ajalah"

Itu yang mereka katakan. Sekali lagi itu tidak salah, juga tidak benar. Saya sampaikan lagi pendapat dari persepsi saya. Hehe

Seringkali orang-orang yang memilih untuk berada di zona nyaman mereka melindungi diri mereka dengan kata-kata seperti itu.

HEY Anak muda! (saya juga masih muda kok)

Jangan sia-siakan potensi dalam dirimu, jangan sia-siakan passion yang ada dalam dirimu. Ada rasa nikmat ketika kamu melakukan yang kamu sukai sebagai profesimu. Memang kadang ada ketakutan untuk gagal, namun kita bisa mengatasinya (read: ALWAYS PREPARE THE PLAN B). Well, mungkin itu solusi dari saya bagi kalian yang mungkin takut untuk keluar dari zona nyaman tapi tetap ada keinginan untuk mencapai cita-cita.

Seringkali saya juga berfikir 10000x ketika masuk Jurusan Psikologi. Orang bilang jurusan ini tidak meyakinkan dan sedikit prospek kerjanya. Ada juga ketakutan di dalam diri saya, bagaimana jika dalam tengah-tengah perjalanan menuju cita-cita saya tiba-tiba api saya padam dan saya menyerah, atau ketika cita-cita saya gagal dan tidak membuahkan sesuatu. Namun seperti yang saya katakan always prepare for plan B! Tapi plan A tetap yang utama.

Hidup hanya sekali. Terlalu tidak berguna bila kita gunakan untuk berada di zona nyaman. Kadang rasa nyaman itu MENGHAMBAT kita. Keluar dari sana segera jika itu menghambatmu. Jika kamu merasa asing, tidak nyaman, dan lainnya itulah yang disebut PROSES. Rasakan gesekannya, nikmati prosesnya.

Cobalah sekalipun akan gagal. Tidak ada yang pasti di dunia ini, tidak ada kata-kata "pasti gagal" atau "pasti berhasil". Satu-satunya yang pasti adalah "tidak ada yang pasti itu sendiri". Setidaknya harus dicoba kan?

Sebenarnya lawan kita itu diri kita sendiri. Rasa takut gagal, rasa nyaman di keadaaan yang stagnan dan tidak berkembang, rasa memilih "aman".

Bayangkan ketika anda harus mati dalam keadaan yang itu-itu saja? Mungkin roh anda akan menyesal. Bercanda kok! Jangan serius-serius amat hehehe

Selamat merenung! Semangat!

XOXO,Stephanie

0 komentar:

Posting Komentar